|
PRAPANCA.WORLD | Selain Pabrik Gula Watoetoelis, Desa Watutulis yang terletak di Kecamatan Prambon memiliki situs kuno. Dengan kata lain, Candi Watutulis. Setiap hari, orang dari berbagai daerah di Jawa Timur datang ke cagar budaya ini.
Situs ini hanyalah tumpukan batu berusia ratusan tahun, meskipun disebut sebagai candi. Candi Watutulis diperkirakan lebih tua ketimbang Kerajaan Majapahit, kata juru pelihara Buadi kemarin. Dia mengatakan bahwa itu mungkin dibangun pada zaman Kerajaan Jenggolo atau Kahuripan.
Poto Dokpri Lokasi Situs Watutulis,Nampak Samping Kiri |
Pada awalnya, ratusan batu berukir itu tergeletak begitu saja. Pada tahun 1992, penataan dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur. Sayang, sampai saat ini belum ada tanda-tanda bahwa situs ini akan diperbarui untuk menjadi seperti Candi Pari atau Candi Sumur yang ada di Kecamatan Porong. Menurutnya, restorasi membutuhkan biaya miliaran rupiah. Karena itu, sampai saat ini, ya seperti ini saja
Buadi berterima kasih kepada Pemerintah Desa Watutulis atas perhatian mereka terhadap lokasi ini. mulai dari membayar abonemen listrik bulanan hingga membantu membangun rumah pendapa dan juru kunci. "Alhamdulillah, para pengunjung kerasan dan bisa istirahat sambil melihat kondisi batu-batu candi," katanya.
|
Buadi mengharapkan peningkatan akses ke kompleks bangunan cagar budaya ini. Tidak ada papan nama yang terlihat di pinggir jalan, dan pengunjung hanya boleh naik sepeda motor di atas pematang sawah.
Situs kuno ini memiliki dua makam di samping tumpukan candi. Berbagai motif relief dapat ditemukan, termasuk relief wanita, relief buto (kala), relief dua orang, dan ukiran. Selain itu, di lokasi petilasan terdapat bahan dan alat ritual seperti tempat bunga, dupa, dan payung tinggi berwarna kuning.