Kita Makan nasi dimulai pada jaman masa belanda Kolonial,sedangkan pada masa sejak majapahit tidak makan nasi jauh lebih cerdas,kuat,pola pikir jenius. Organ alam bawah sadar ada ruangnya oksigen sangat alami.
Kita dipaksa makan nasi agar tubuh tidak loyo,dampak nya bukan tambah kuat,pinter,jenius,otak makin berdaya,sejatinya tambah berkurangnya kejeniusan,kekuatan logikanya makin berkurang,daya konsentrasi makin berkurang, lama-lama tidak berdaya, hanya fisiknya yang kuat pada saat bekerja keseharian karena kekuatan sugestinya (Belief Sistem).
Nasi bukan makanan pokok di sebagian besar masyarakat Eropa dan Amerika Serikat. Di Eropa, makanan pokok lebih didominasi oleh bahan gandum seperti roti, sereal, dan pasta. Di Amerika Serikat, kentang adalah makanan pokok yang digunakan dalam banyak masakan.
Namun,kentang memiliki kandungan karbohidrat, sodium, protein, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi, serta kandungan vitamin B6 yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan beras.
Mengapa masyarakat Eropa lebih cerdas dan terorganisir dibandingkan negara lain? Orang Eropa sama pintar dan cerdasnya dengan orang Asia Timur.
Pada masa negara Eropan pun mencuri perhatian. Mengapa banyak orang bodoh di Negara Indonesia. Disebabkan karena Meninggalkan Warisan Leluhur,Indonesia juga adalah bangsa yang spiritual. Beragam agama tumbuh dan berkembang di sini. Semua agama tersebut mengajarkan kedamaian dengan alam, dan lingkungan sekitar. Tidak hanya itu, agama-agama asli Indonesia menawarkan jalan menuju pencerahan dan pembebasan. Ini merupakan pencapaian tertinggi manusia.
Namun, di abad 21, Indonesia masih juga keracunan agama asing. Agama tersebut menindas perempuan, dan merusak ketenangan hidup bersama. Agama tersebut membunuh budaya asli Indonesia, dan menyebarkan teror serta kekerasan. Mengapa kita bodoh, sehingga melupakan agama leluhur, dan mengambil agama asing yang sudah membusuk.