Para Satria Mandala Nuswantara dan Cikal Bakalnya



PRAPANCA - Kita Patut berbangga akan sejarah yang telah menorehkan maha karya agung dengan  kewibawaanya hingga mencapai jaman keemasan,Kewibawaan sebuah banga besar tentu telah memiliki semboyan " Atau  kata" Sloga yg sarat akan makna , yang kini ada pada slogan Para Prajurit Nuswantara NKRI


Sepertihalnya : Motto Tentara Nasional Indonesia adalah, Jalesu Bhumyamca Jayamahe,Jalesveva Jayamahe, Swa Bhuwana Paksa, Kartika Eka Paksi, Rastra Sewakottama apakah Motto kata kata itu bahasa dari india..? 


Kenapa semua terpublikasi dari sana...?Apakah benar bahasa "Sansekerta" bukan bahasa asli leluhur Nusantara kita..? Mari kita mencermati Literasi kata "Jaleṣveva"  terdiri dari dua bagian kata yaitu  "Jaleṣu"  dan kata "Eva"...Jaleṣu berasal dari kata dasar "Jala"  bisa di artikan " Perkasa / "Maskulin" dan kata "Jaleṣu" adalah bentuk jamak dan lokativus yang di  diterjemahkan sebagai "di air-air" di lautan atau "Samudra" Dan air adalah filosofis dari hidup, 


Sedangkan kata  "Eva" adalah sebuah partikel dan bisa diterjemahkan dengan kata "lah" dan teks kata "Jayamahe" berasal dari kata kerja (verba) "Ji" yang dikonjugasi menurut kata kini persona ketiga jamak dalam modal indikatif dan secara umum bisa diterjemahkan sebagai "Kita Berjaya"....Jadi, Kalimat ini dapat di artikan  artinya adalah "di air-air sumber kauhuripan yang selaku berjaya" atau "Di Lautan Kita Jaya"


Kata "Mahe" adalah awal dari kata "Maha" ini bukan kata dari "India" atau "arab" kata "Mahe" berarti "Besar" atau "Bangsa Yang Besar" literasi kata ini terekam pada  relief dasar Borobudur  di Pigura Panil Nomor 43 yaitu kata Mãhéçãkhya dan kata "çãkhya" adalah Kaum Çaka Nusantara


Maheshakhya terserap ke bahasa Sansekerta Panini digunakan dalam kitab  kitab seperti Upanishad ,Veda...dan Panini itu bukan yang membuat bahasa Sansekerta, tapi beliau menyusun tatabahasa yang sudah ada


Bangsa Çãkyã/Şàkyà adalah Aryān yang Agung yaitu "Kaum Saka" di tanah Nusantara ini tersebar ratusan prasasti ber angka tahun Saka dan perhitungan awal tahun itu bukan di mulai pada tahun 78 Masehi, itu adalah awal tahun saat penaklukan Raja Salivahana india selatan oleh "Kaum Saka" leluhur kita dari Nuswantara. 


"Kaum Saka" leluhur kita adalah bangsa Nusantara yang  para kesatria yang gagah prajurit yang tangguh,


Komandan Korps Marinir, memiliki slogan "Jalesu Bhumyamca Jayamahe" yang artinya "Di Laut dan Darat Kita Jaya"


TNI Angkatan Udara, memiliki motto kalimat "Swa Bhuwana Paksa", Kata "Swa" berasal dari kata "Sva" yang berarti "Ku Sendiri"  Kata "Bhuana" berasal dari kata "Bhuvana" arti kata teks ini berarti "Dunia’" atau dalam konteks ini di artikan sebagai "Tanah Air" literasi kata "Paksa" dibaca "Paksya" , berarti "Sayap" atau bermaksud sebagai "Pembela atau Pelindung"


TNI AD, Bersemboyan "Kartika Eka Paksi" "Kartika" artinya Bintang, "Eka"  berarti Satu, dan kata "Paksi" Sebagai mana dengan Pusaka inti kekuatanya ada di Paksi, berarti / inti dari kekuatan yang di lambangkan dengan Raja Burung, dipadukan dalam satu kesatuan arti adalah "Prajurit Gagah Perkasa tanpa tanding yang menjunjung cita-cita tinggi"  yaitu keluhuran nusa bangsa serta keprajuritan sejati


POLRI, Mempunyai lambang dan Semboyan "Rastra Sewakottama" artinya "Melayani Masyarakat", Sebutan itu adalah "Brata Pertama" dari "Tri Brata" dalam arti kesatuan lengkap menjadi "Polri adalah Abdi yang bertungas Pengabdian  Utama pada Nusa dan Bangsa


Semua kata dan semboyan luhur di atas adalah bahasa "Sansekerta".....ini adalah bahasa Bangsa Çãkyã/Şàkyà/Saka leluhur bangsa Nusantara Indonesia maju terdahulu, bukan bahasa dari india,Nuswantara yang memang konon berkembangnya pada saat itu hingga  sampai ke India , beraeti wilayah Nuswantara sampai ke wilayah India, begitu luas wilayah Nuswantara saat itu. 


Penelitian bahasa Sanskerta oleh bangsa Eropa dimulai oleh Heinrich Roth (1620–1668) dan Johann Ernst Hanxleden (1681–1731) juga ilmuwan bahasa Sir William Jones, Bahwa :


Nama Sanskerta atau "Sanskrtam" banyak di pakai di Jawa dan Bali, Kata sifat "Saṃskṛta" berarti "Berbudaya", bahasa yang dirujuk sebagai "Saṃskṛtā vāk" artinya  "Bahasa Yang Berbudaya" secara definisi merupakan bahasa yang "Tinggi", dipakai untuk keperluan Kaum Brahana untuk menata peradapan yang secara tugas di berikan pada  kaum kesatria dan  bahasa sangsekerta di pakai untuk  keperluan ilmiah, sedangkan  bahasa yang dipakai oleh rakyat  agak berbeda yaitu bahasa yang lebih mementingkan sifat sosial kemasarakatan yang mempunyai arti yang makna dari silat gumelarnya alam semesta, Bahasa Sangsekerta  juga disebut "Deva-bhāṣā" yang artinya adalah "Bahasa Dewata" Bahasa tinggi


Kata "Sanskerta" dalam bahasa Sanskerta  tertulis "Saṃskṛtabhāsa" artinya adalah bahasa yang "Sempurna"... Maksudnya, lebih bersifat penjelasan dari bahasa "Prakerta" atau "Bahasa Rakyat"


Bahasa "Prakerta" atau "Bahasa Rakyat" tertulis dalam tulisan Sanskerta dengan teks kata "Prākṛta" berarti "Alami", ini adalah nama kumpulan bahasa-bahasa di India Kuno yang merupakan bahasa kerakyatan. 


Maksudnya dalam sebuah buku biasa digambarkan seorang Raja atau brahmana berbahasa "Sanskerta", tetapi seorang petani,pekerja, pedagang memakai bahasa "Prakerta" ...artinya bahasa india yang lazim di pakai adalah secara umum bukan Sanskerta


Bahasa "Sansekerta" telah lama ada di Nusantara sejak ribuan tahun lalu dan di pergunakan oleh leluhur kita, literasi kata "bahasa" (bhāṣa) itu adalah bahasa sanskerta berarti "logat bicara" ini asli bahasa kita, ada sekitar 800 kata-kata dari bahasa Sanskerta terserap ke bahasa Indonesia 


Peneliti bahasa Sanskerta , Sir William Jones, berceramah kepada Asiatick Society of Bengal di Calcutta, 2 Februari 1786, berkata yang intinya, adalah : Sumber"Sansekerta"...."sudah tidak ada.." Di wilayah India. 


Pāṇini, orang Pakistan pertama kali menulis tentang tata bahasa Sanskerta yang berjudul Aṣṭādhyāyī, buku tata bahasa Sanskerta yang memuat 3.959 hukum tata bahasa Sanskerta ditulis abad ke-5 SM


Aksara Devanāgarī , Dari bahasa Sanskerta "Kota Dewa" Aksara ini muncul dari aksara "Brahmi" dan mulai dipergunakan pada abad ke-11 M, Fahami : istilah "Brahmi" saat ini di publikasikan ada di india, padahal ini asli nuswantara


Aksara Brahmi, Aksara ini ditulis dari kiri ke kanan, menurut hipotesis aksara ini berdasarkan huruf "Aramea" digunakan


Raja Asoka 270 SM - 232 SM, Ketahui bahwa Raja Asoka dan keturunannya rutin mengunjungi tempat leluhurnya menerima ajaran dari Nusantara


Abjad/Bahasa, Aramaik adalah yang dipakai masyarakat Aram, yang tinggal di daerah sekitar Mesopotamia/Siria, sekitar abad ke-10 SM,Kekaisaran Akhemenid 331 SM,Aram Kuno 500 SM, berubah menjadi Aram Imperial/bahasa kekaisaran


Semua yang di anggap sumber abjad/bahasa paling tua adalah thn 500 SM, Sementara di Nuswantara jauh sebelum tahun itu telah berdiri tempat belajar ilmu pengetahuan, setingkat Pusat Universitas di antaranya ilmu bahasa ...."Sansekerta" 


Di area yang kini tersebut dengan nama "Candi Muara Takus" di sini terdapat pembelajaran dan kota suci masa terdahulu cikal bakal ajaran yang terlahir di india Buddha, Jaina dan Hindu


Beliau yang tersebut di bawah ini adalah leluhur kita yang tercatat membawa ajarannya sampai ke tanah india antara lain :



Leluhur bangsa Indonesia terdahulu para "Brahman" disebut oleh sejarawan eropa tulis sebagai "Brahmanism" sebelum dan sesudah "Veda" di tuliskan di india, mereka adalah kaum Saka para Aryan membawa ajaran nya "Dharma" ke luar Nusantara mendasari lahirnya Buddhism, Hinduism dan Jainsm sebelum nama nama yang tercatat di bawah ini , Pembawa "Dharma" yaitu  :


  Dharmadasa 700-620 SM

  Dharmapala 670-580 SM

  Sañjaya Belaṭṭhaputta  6 SM

  Sariputra 568-484 SM

  Svarnadvipa Dharmakirti 610 SM - 520 SM ( ada 2 nama pada masa berbeda)

  Kumarila Bhatta I 618-540 SM

  Adi Sankara 569-537 SM


Ajaran Brahmana "Dharmic" yang di bawa kaum "Arya/Cakya/Saka" adalah leluhur kita dan di kemudian hari menjadikan munculnya penafsiran terhadap kitab suci Catur Veda di india yang melahirkan, Aranyaka dan upanizad


Nama "Sariputra" hingga kini ada di stupa di komplek candi "Nalanda" di bihar india


Dharmapala adalah murid Dharmadasa, guru Svarnadvipa Dharmakirti yang mempunyai murid Atiśa Dīpaṃkara Śrījñāna asal tibet tokoh pengembang aliran Vajrayana di sana


Tempat belajar setingkat Pusat Universitas bernama "Dharma Phala" di Svarnadvipa di bangun jauh sebelum di bangun cabangnya "Nalanda" di Bihar India thn 427 M,atas prakarsa Raja Pala silsilah dari Syailendra inilah lokasi yang di lihat dan di catat Fa-Hien thn 399-414 M,Xuanzang/ Hieun-Tsang 602 - 664 M juga I-Tshing 689-695 M yang tinggal selama 5 tahun, juga Atiśa Dīpaṃkara Śrījñāna tinggal dan belajar selama 12 tahun disini di Svarnadvipa di pusat pembelajaran "Dharmic" Original


Çãkyã/Şàkyà adalah Aryān yang Agung yaitu "Kaum Saka" leluhur kita bangsa yang gagah dan prajurit yang tangguh,Mottonya : 


" Jalesu Bhumyamca Jayamahe" ,Pendahulu nya menaklukan Raja Salivahana india selatan pada tahun 78 Masehi


Tahun ini bukan untuk menghitung awal tahun Saka di prasasti, Sehingga hilang sejarah maju leluhur kita sebelum tahun itu...


Jadi...Bahasa "Sansekerta" adalah bahasa asli Nuswantara, di pelajari dan di pakai oleh leluhur kita menyebar ke 3/4 muka bumi bersamaan dengan penyebaran ajaran "Dharma/Dhamma" yang mendasari tumbuhnya 3 ajaran besar di tanah India.....ini fakta akademik


Ńâmô āryātārā.....We Are Aryā...

Previous Post Next Post